Bangunan Pengairan
Bangunan Pengairan
Bangunan Irigasi |
Bangunan-bangunan yang terdapat dalam saluran pengairan antara lain meliputi
-Bangunan penyadap air, baik penyadapan secara bebas maupun dengan perantaran bendung.
-Bangunan-bangunan bagi untuk mambagi air yang telah disadap antara saluran induk atau saluran sekunder untuk menyadap air guna keperluan petak tersier.
-Alat ukur untuk mengukur air yang dibagi-bagikan atau disadap, alat ukur biasanya di buat disaluran tersier di belakang pintu penyedap.
Bangunan-bangunan tersebut dibuat untuk keperluanpengambilan dan pembagian air untuk pengairan, di samping itu masih ada bangunan-bangunan lain yang terpaksa dibuat karena adanya persilangan antara saluran dengan sungai maupun jalan, bangunan itu antara lain: jembatan urung-urung,bangunan peluap dan bangunan terjunan serta lain-lainnya.
Bangunan-bangunan tersebut dibuat untuk keperluanpengambilan dan pembagian air untuk pengairan, di samping itu masih ada bangunan-bangunan lain yang terpaksa dibuat karena adanya persilangan antara saluran dengan sungai maupun jalan, bangunan itu antara lain: jembatan urung-urung,bangunan peluap dan bangunan terjunan serta lain-lainnya.
Bangunan Ukur
Bangunan Pengairan |
Mesin Irigasi |
Pada daerah pengairan teknis banyaknya debitkan air yang mengalir ke dalam saluran-saluran harus dapat diukur dengan seksama, agar supaya pembagian air dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Alat ukur atau alat pengukur yang biasa di pergunakan pada umunya merupakan suatu pelimpah sempurnah dengan ambang lebar dan ambang tajam,alat pengukur dengan ambang tajam selanjutnya dikenal dengan nama "metschot".Susunan alat pengukur dengan saluran pengukur dinamakan bangunan ukur atau bangunan pengukur, saluran pengukur yaitu saluran di mana alat pengukur itu dipasang untuk mengukur debit air yang mengalir.
Di samping syarat-syarat yang harus diperhatikan pada pembuatan bangunan-bangunan pengairan maka pada pembuatan maupun pemakaian alat-alat pengukur pula diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
- Semua debit harus dapat dialirkan lewat alat pengukur dan pengukuran harus dapat dilaksanakan dengan seksama.
- Mudah dan cepat pelayanannya.
- Tidak mahal pembuatan dan pemeliharaannya.
- Hasil pengukurannya cukup teliti.
- Alat pengukur harus dapat dikunci supaya tidak mudah diganggu.
- Pengendapan,kotoran dan tinggi rendah muka air luar biasa tidak menimbulkan gangguan pada pekerjaan pengukuran.
- Kehilangan tekanan harus sekecil mungkin.
- Alat pengukurharus modul artinya air yang melalui alat pengukur tidak dipengaruhi oleh tinggi permukaan air diseluruh hilir.
- Alat pengukur harus peka sebagai akibat perubahan debit.
- Rumus pengalirannya harus sederhana.
Alat ukur atau alat pengukur yang biasa di pergunakan pada umunya merupakan suatu pelimpah sempurnah dengan ambang lebar dan ambang tajam,alat pengukur dengan ambang tajam selanjutnya dikenal dengan nama "metschot".Susunan alat pengukur dengan saluran pengukur dinamakan bangunan ukur atau bangunan pengukur, saluran pengukur yaitu saluran di mana alat pengukur itu dipasang untuk mengukur debit air yang mengalir.
Di samping syarat-syarat yang harus diperhatikan pada pembuatan bangunan-bangunan pengairan maka pada pembuatan maupun pemakaian alat-alat pengukur pula diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
- Semua debit harus dapat dialirkan lewat alat pengukur dan pengukuran harus dapat dilaksanakan dengan seksama.
- Mudah dan cepat pelayanannya.
- Tidak mahal pembuatan dan pemeliharaannya.
- Hasil pengukurannya cukup teliti.
- Alat pengukur harus dapat dikunci supaya tidak mudah diganggu.
- Pengendapan,kotoran dan tinggi rendah muka air luar biasa tidak menimbulkan gangguan pada pekerjaan pengukuran.
- Kehilangan tekanan harus sekecil mungkin.
- Alat pengukurharus modul artinya air yang melalui alat pengukur tidak dipengaruhi oleh tinggi permukaan air diseluruh hilir.
- Alat pengukur harus peka sebagai akibat perubahan debit.
- Rumus pengalirannya harus sederhana.
0 comments:
Post a Comment