Peranan taman dan hutan kota sebagai paru paru hijau
Monumen Nasional Jakarta
Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman - Pacitan
Isu pemanasan global yang muncul akhir akhir ini teryata bukan isapan jempol belaka, perubahan iklim dan naiknya suhu bumi telah menjadi hal yang nyata serta dapat kita rasakan walaupun kita mungkin tidak begitu perduli.
Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman - Pacitan
Kondisi sehari hari terutama di kota besar seperti surabaya, jakarta, malang, bandung dll, suhu yang cukup panas baik siang atau malam sudah merupakan hal yang biasa dan wajar pada saat ini, coba kita bandingkan pada kurun waktu sekitar 15 - 20 th yang lalu akan terlihat jelas adanya perubahan suhu yang mungkin cukup membuat kita akan berpikir "apa yang akan terjadi pada 30 - 50 th yang akan datang ?".
Beberapa waktu yang lalu saya pergi ke kota malang, saya pernah tinggal di kota malang sekitar tahun 1990, kondisi pada saat itu udara dingin ( terutama pada saat malam dan pagi hari ) tapi pada saat ini saya tidak menemukan segarnya udara dingin yang pernah saya nikmati pada sekitar th 1990, semuanya berubah dan terasa sekali perbedaannya.
Dalam kurun waktu 20 th telah terjadi perubahan suhu yang cukup terasa, kemajuan adalah hal mutlak yang harus terus diupayakan tapi apakah harus merusak alam..? apakah sudah terlambat untuk memperbaiki apa yang telah terjadi..?
Konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah jawaban yang paling masuk akal pada saat ini, baik pada daerah perkotaan dan pedesaan. penerapan perencanaan yang matang dengan memperhatikan aspek lingkungan adalah hal mutlak yang harus dilakukan pada saat ini bila kita ingin kota kita tetap hijau segar dan nyaman.
Kualitas taman dan hutan kota yang luasnya minimal 20% dari wilayah kota, dengan jarak dari perumahan sebaiknya tidak melebihi 300 m, serta utilitas dan banyaknya taman merupakan tujuan pokok tata kota kontemporer. Alun-alun sebagai taman/hutan kota merupakan ruang beraneka-ragam yang sangat mempengaruhi kualitas kehidupan dalam kota. Letak dan pengaturan penghijauan dalam tata-kota menentukan ciri-khas kota tersebut. Di wilayah kota lama sering terjadi kekurangan lahan hijau seperti jaringan penghubung (biotop interconnection) dengan penghijauan berbentuk bahu jalan yang ditanami dengan pohon peneduh dan semak belukar.
Penghijauan di lingkungan kota akan meningkatkan kualitas kehidupan dalam kota dengan produksi oksigennya yang mendukung kehidupan sehat bagi manusia, mengurangi pencemaran udara, serta meningkatkan kualitas iklim mikro. Air hujan yang turun diserap oleh tanah, dan kemudian menguap kembali, dengan demikian,tanaman ikut mengelola air hujan dan melindungi lereng gunung terhadap tanah longsor.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih...!
0 comments:
Post a Comment